Kisista

-->

kisista

Jumat, 14 Januari 2011

 
 bahasa indonesia

RANI 35 tahun seorang ibu, yang mengalami depresi berat. Ia sangat sayang pada anak satu-satunya yang bernama MALA 10 tahun. Ia sangat khawatir pada kehidupan Mala kelak, ia takut Mala akan menjadi anak yang durhaka dan menyengsarakan orang banyak. Maka suatu saat ia berusaha membunuh Mala. Tapi kejadian itu hanya ada dalam mimpi. DARMAWAN 40 tahun menenangkan dan meminta agar Rani kembali ke psikiater. Tapi beberapa hari kemudian Rani ditemukan mati bunuh diri. Darmawan sangat terpukul, apalagi Mala adalah anak yang sangat tergantung pada ibunya. Sebab hanya Rani yang bisa mengerti Mala yang sering berkelakuan aneh. Belakangan Mala diketahui memiliki kemampuan Psicokinesis. Untuk merawat Mala, Darmawan disarankan pindah tempat tinggal oleh Psikiater. Darmawan pun memilih pindah ke sebuah rumah di Bilangan Kemang. Ia ngontrak rumah milik BANG ENDEK 45 tahun, laki-laki keturunan betawi yang bertubuh kecil dan pendek. Di rumah barunya ini, Darmawan mengajak keponakannya yang bernama LILI, perempuan cantik 18 tahun untuk menemani Mala. Rumah tua yang ditempati, Darmawan ini terlihat angker dan berada tidak jauh dari Kuburan Jeruk Purut. Dalam rumah itu terdapat satu lukisan bergambar seorang pastur orang bule. Menurut bang Endek, lukisan itu adalah lukisan pastur Benedick pemilik rumah itu dulu. Bang Endek berpesan agar Darmawan jangan mengganggu atau memindahkan lukisan itu ke tempat lain. Ia harus tetap ada ditempat itu. Begitu menempati rumah ini, Mala sering melihat bayangan yang berkelabat disekitar rumah. Hal ini menjadi tanda tanya bagi Darmawan. Sampai akhirnya Darmawan dengar dari para tetangga bahwa rumah yang ditempati Darmawan adalah rumah angker yang dulu pernah dipakai bunuh diri oleh orang yang menempati sebelumnya. Darmawan tidak percaya hantu. Ia tetap beranggapan bahwa Mala hanya mengalami gangguan jiwa dan sering berhalusinasi. Tapi semakin hari Halusinasi yang di alami Mala semakin membuat Darmawan merasa terteror. Suatu saat Darmawan bertemu MBAH SUMO 65 tahun, laki-laki tua misterius yang selalu berpakaian hitam-hitam seperti dukun. Ia mengatakan bahwa setiap orang baru yang tinggal dirumah milik bang Endek itu tidak akan tentram. Sebab ia pasti akan di ganggu oleh PASTUR TANPA KEPALA (Hantu Jeruk Purut) Tapi Darmawan tetap tidak percaya. Mala semakin sering berkelakuan aneh, ia tidak suka pada Lili saudara sepupunya. Mala selalu menunjukan sikap permusuhan pada Lili. Hal ini semakin membingungkan Darmawan. Sebab Lili pun menjadi takut pada Mala. Lili bercerita bahwa ia sering melihat kalau Mala sering bicara sendiri dan lebih senang menyendiri.
Ketika Darmawan bertanya pada Mala mengenai sikapnya yang tidak suka pada Lili, Mala menjawab bahwa dia tidak butuh teman. Karena ia sudah punya teman yang baik. Yang selalu menemani dan menunggui dia tidur. Teman Mala itu juga sering bercerita sebelum Mala tidur. Darmawan bertanya siapa teman Mala sebab dirumah ini tidak ada orang lain. Mala mengaku temannya itu adalah pastur yang ada dalam lukisan tua. Darmawan terkejut, itu tidak mungkin karena itu cuma lukisan. Ia  mengatakan bahwa ia ingin berkenalan dengan 'teman' Mala. Tapi Mala melarang karena Pastur itu tidak suka pada Darmawan. Darmawan pun semakin penasaran dan semakin bingung dengan tingkah Mala. Suatu saat Darmawan bertemu dengan ANIS 34 tahun, wanita cantik yang menjadi guru TK yang tinggal didekat rumah Darmawan. Darmawan bertanya mengenai kebenaran cerita Hantu Jeruk Purut pada Anis. Anis bilang itu hanya mitos, nggak usah dipercaya. Darmawan sependapat tapi ia pun bercerita tentang 'teman' Mala yang disebut sebagai pastur. Darmawan merasa jangan-jangan Hantu Jeruk Purut itu mengganggu anaknya. Ia bertekad untuk menemui Pastur (hantu jeruk purut) Kedekatan Darmawan dengan Anis ini tidak disukai oleh Mala. Walaupun Darmawan berusaha mendekatkan Mala dengan Anis tetap saja Mala selalu menunjukkan sikap permusuhan. Mala bahkan mengancam akan membunuh Anis jika Darmawan terus mendekati Anis. Darmawan sempat terkejut dengan ancaman Mala. Tapi ia menanggap itu hanya ancaman anak kecil yang itdak mungkin terjadi. Bayangan Anis yang cantik terus mengganggu Darmawan dan semakin hari Darmawan merasa makin tertarik pada Anis..
Mbah Sumo mendapat mimpi, ia didatangi oleh pastur tanpa kepala. Dalam mimpi itu, pastur tanpa kepala memita agar mbah Sumo menyuruh Darmawan segera pergi dari rumah itu. Sebab rumah itu adalah tempat tinggalnya. Mah Sumo pun menemui Darmawan. Ia mengatakan bahwa sebaiknya Darmawan pindah dari rumah itu. Sebab, pastur hantu jeruk purut memesan padanya agar menyampaikan pada Darmawan. Darmawan hanya mengaggap bahwa mbah Sumo hanya mengarang cerita dan ia malah meminta agar mbah Sumo jangan percaya cerita tahayul seperti itu.
Sementara Mala semakin akrab dengan teman khayalannya. Melalui Mala Pastur hantu Jeruk purut mengirim pesan pada Darmawan dengan cara yang sangat mengerikan. Tiba-tiba Darmawan membaca tulisan yang isinya ancaman bahwa Anis akan dibunuh kalau Darmawan terus berhubungan dengan Anis.
Darmawan marah pada Mala karena ia mengira ini pasti perbuatan Mala, tapi ketika ditannya, Mala mengatakan bahwa itu adalah pesan yang ditulis oleh Pastur Benedick (hantu jeruk purut)
Darmawanpun marah, ia minta untuk bertemu dengan 'teman' Mala. Tapi Mala mengatakan kalau Pastur Benedick sudah pergi. Ia tidak mau bertemu dengan Darmawan.
Darmawan pun minta pada Lili untuk terus mengawasi Mala. Maka Mala pun semakin benci pada Lili dan akhirnya beberapa hari kemudian Lili ditemukan meninggal dengan cara yang mengerikan. Darmawanpun semakin depresi. Ia merasa diteror oleh bayangan hantu jeruk purut yang tidak pernah ia lihat.
Darmawanpun menyatakan ingin bertemu dengan pastur itu. Ia menemui Anis dan mengatakan perasaannya yang mulai tersiksa dengan kelakuan Mala yang semakin aneh. Mala dikatakan semakin berani melawan padanya dan lebih percaya pada 'teman' khayalannya yang bernama Pastur Benedick. Anis tertawa dengan niat Darmawan, sebab menurutnya jika Darmawan ingin bertemu dengan pastur, itu berarti Darmawan percaya pada cerita tahayul. Darmawan akhirnya berfikir ulang karena Anis bisa menenangkan dan merekap un bermesraan dan saling mnyatakan cinta. Tapi kejadian aneh terulang lagi, ditempat tinggalnya Anis ditemukan mati mengerikan. Darmawan sangat terpukul dengan kematian Anis. Di dinding rumah terlihat tulisan yang merupakan pesan buat Darmawan dari Pastur. Bahwa Anis tidak disukai oleh Mala. Jadi harus dibunuh.
Darmawan semakin tertekan dengan teror itu. Siang hari ia datang ke kuburan jeruk purut, ia ingin tahu kuburan pastur Benedick. Disana ia bertemu dengan mbah Sumo yang mengatakan apa yang dialami Darmawan karena Darmawan tidak percaya dengan ucapanya. Mbah Sumo pun menyarankan agar Darmawan pindah rumah karena rumah itu adalah tempat tinggal Pastur Benedick. Tapi Darmawan tetap tidak percaya. Ia ingin bertemu dengan Pastur itu sendiri. Mbah Sumo mengatakan kalau ingin bertemu dengan Pastur hantu jeruk Purut datanglah malam Hari dan mengitari kuburan Jeruk Purut sebanyak tujuh kali. Sorenya ketika sampai dirumah, Darmawan terkejut dengan kedatangan psikiater MIRA 27 tahun, perempuan cantik yang saat itu ingin melihat keadaan Mala. Pada Mira Darmawan mengatakan kalau Mala semakin parah karena ia punya teman khayalan yang jahat. Mira tidak percaya, yang ia tahu Mala hanya sering berhalusinasi. Darmawan mengatakan bahwa ia sudah hilang kesabaran dan akan menghadapi 'teman' kahyalan yang sudah mengganggu kehidupannya.
Mira beranggapan kalau Darmawan juga sudah terkena gangguan jiwa. Mira bertanya untuk apa melakukan perbuatan seperti itu. Kalau toh bertemu Darmawan mau apa? Darmawan bilang kalau ia minta agar pastur hantu Jeruk purut itu jangan menggangu kehidupannya. Sebab ia tinggal disini untuk menyembuhkan anaknya yang sering mengalami halusinasi. Darmawan minta agar Mira membantunya. Mira tidak bersdia karena ia bukan paranormal. Ia hanya mengatakan bahwa hantu itu hanya ada dalam pikiran manusia. Ia hanya bisa dilawan dengan keberanian penuh dan konsentrasi pikiran yang mantap. Malamnya ketika Darmawan hendak berangkat kekuburan jeruk purut, ia mendapati kejadian yang sangat aneh. Tiba-tiba Mala marah dan meminta agar Darmawan jangan menggangu 'teman'nya. Darmawan tetap mengatakan bahwa ia akan mengusir teman Mala itu kalau terus-terusan menggangu. Tiba-tiba benda-benda diruangan itu berterbangan ke arah Darmawan. Dan hantu Jeruk Purut yang berwujud Pastur tanpa kepala itu muncul dari lukisan tua yang ada didinding dan menyerang Darmawan. Darmawanpun melawan dengan keberaniannya. Maka terjadi perkelahian antar Darmawan melawan Hantu Jeruk Purut. Darmawan berusaha melawan dengan konsentrasi bahwa yang ada didepannya hanyalah halusinasi. Sehingga ia dapat selamat dari serangan Pastur Benedick. Darmanwan bahkan berhasil menyerang dan meminta agar pastur tanpa kepala itu jangan menggangu keluarganya. Tapi hantu pastur itu malah makin marah karena yang mengganggu ketenangan hidupnya justru Darmawan.
Hantu pastur itu masuk ke tubuh Mala dan menyerang Darmawan. Darmawan kewalahan dan hampir terbunuh. Mira yang melihat itu akhirnya membantu menolong Darmawan dengan membujuk Mala untuk melepaskan Darmawan. Mala sadar dan melepaskan Darmawan. Maka hantu jeruk purut itu keluar dari tubuh Mala dan hantu itu masuk kedalam tubuh Darmawan dan menyerang Mala. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Bagaimana nasib Mala?
Rus

nahasa inggris

Rani 35 years a mother, who suffered severe depression. He was very fond of her only child named Mala 10 years. He was very worried at Mala's life later, he was afraid Mala will be a child the rebellious and miserable people. So one time he tried to kill Mala. But this was just in a dream. DARMAWAN 40 years of calm and requested that Rani returned to the psychiatrist. But Rani was found several days later committed suicide. Darmawan was devastated, especially Mala is a child who is dependent on his mother. Because only Mala Rani who can understand that bumbling. Later known for their ability Psicokinesis Mala. To treat Mala, Darmawan resettled recommended by the psychiatrist. Darmawan also choose to move into a house in Kemang Numbers. He ngontrak house belonging to BANG endek 45 years, male offspring betawi a smallish and short. In this new house, Darmawan invite his nephew named LILI, beautiful woman 18 years to accompany Mala. Old house occupied, Darmawan this looks terrible and is not far from Orange Purut Cemetery. In the house there is one painting a picture of a priest Caucasian people. According endek bang, the painting is a painting of the house owner Benedick pastor first. Bang endek Darmawan ordered not disturb or move the painting to another place. He must remain on the ground. As soon occupy this house, Mala berkelabat often see shadows around the house. It becomes a question mark for Darmawan. Until finally Darmawan heard from neighbors that the house occupied Darmawan is a haunted house that had once worn by the person who committed suicide earlier occupied. Darmawan not believe in ghosts. He still thought that the Mala only become mentally unbalanced and often hallucinating. But the day that the hallucinations experienced Mala increasingly make Darmawan feel terrorized. Darmawan someday meet MBAH SUMO 65 years, a mysterious old man who always dressed in black like a shaman. He said that every new person who lives at home it's not going to bang endek peaceful. Because he surely will be disturbed by Pastor WITHOUT HEAD (Hantu Jeruk Purut) But still can not believe Darmawan. Mala more bumbling, he does not like his cousin Lili. Mala always shown hostility to Lili. This is even more confusing Darmawan. Because Lili have become scared at Mala. Lili said she used to see if Mala often talking to himself and would rather be alone. When the Mala Darmawan asked about his dislike of Lili, Mala replied that he did not need a friend. Because he already had a good friend. That always accompany and wait while he slept. Mala's also often talked before Mala sleep. Darmawan asked who the friend is at home Mala because no one else. Mala said it is a pastor friend who is in an old painting. Darmawan was surprised, it was not possible because it was just painting. He said that he wanted to meet with 'friends' Mala. But Mala ban because it did not like Pastor Darmawan. Darmawan was more curious and more confused with the behavior of Mala. One time Darmawan met Anis 34 years, a beautiful woman who became a kindergarten teacher who lives near the house Darmawan. Darmawan asked about the truth of ghost stories Citrus Purut on Anis. Anis says it's only a myth, do not have to be trusted. Darmawan agree but he also talked about a 'friend' Mala called as pastor. Darmawan felt lest it interfere Purut Hantu Jeruk son. He is determined to meet Pastor (ghost lime) Proximity Darmawan with Anis is not liked by Mala. Although Darmawan draws closer Mala Mala with Anis still always show hostility. Mala even threatened to kill Anis Anis if Darmawan kept approaching. Darmawan was surprised by the threat of Mala. But he perceive that only a small child itdak threats may occur. Anis a beautiful shadow continues to disrupt the day Darmawan Darmawan and feel more attracted to Anis .. Mbah Sumo got a dream, he was visited by a priest with no head. In the dream, without a head pastor memita for Sumo champion Darmawan told to get out of the house. Because the house was his residence. Sumo Mah also meet Darmawan. He said that should Darmawan moved from the house. Because, lime ghost priest ordered him to convey on Darmawan. Darmawan only mengaggap that Sumo champion only made up a story and he even asked for champion Sumo do not believe in such superstitious stories. While Mala increasingly familiar with her imaginary friend. Through Mala Pastor ghost Orange Darmawan purut send a message on a very gruesome manner. Suddenly Darmawan read the contents threat that Anis would be killed if Darmawan kept in touch with Anis. Darmawan angry at Mala because he thinks it is the work of Mala, but when ditannya, Mala said that it was a message written by Pastor Benedick (ghost lime) Darmawanpun angry, he asked to meet with 'friends' Mala. But Mala said that Pastor Benedick was gone. He refused to meet with Darmawan. Darmawan was asked to keep an eye on Lili Mala. So Mala even more hated and finally Lili Lili a few days later found dead with a terrible way. Darmawanpun more depressed. She felt terrorized by the ghost shadow lime which he had never seen. Darmawanpun says it wants to meet with the priest. He met Anis and said he felt that began to Mala tormented by an increasingly bizarre behavior. Mala said the more daring against him and have more faith in a 'friend' imagination named Pastor Benedick. Anis laughed with intent Darmawan, because according to him if Darmawan want to meet with the priest, it means Darmawan believe in superstition story. Darmawan finally think again because Anis can calm and recapitalize un mnyatakan making out and love one another. But strange things happen again, place of residence was found dead Anis horrible. Darmawan was devastated by the death of Anis. On the walls of houses throughout the article which made the message from Pastor Darmawan. That Anis did not favored by Mala. So to be killed. Darmawan increasingly distressed by the terror. At noon he came to the tomb lime, he wanted to know the grave priest Benedick. There he met with Sumo champion who say what happened because Darmawan Darmawan not believe ucapanya. Mbah Sumo also suggested that Darmawan move house because the house was the residence of Pastor Benedick. But Darmawan still do not believe. He wanted to meet with the Pastor's own. Mbah Sumo told me he wanted to meet with Pastor Purut orange ghost came night and day around the grave Citrus Purut seven times. In the afternoon when he arrived home, Darmawan was surprised by the arrival of psychiatrists MIRA 27 years old, beautiful woman who then want to see the state of Mala. At Mira Darmawan said that Mala is getting worse because he had an evil imaginary friend. Mira did not believe, that he knew Mala just often hallucinate. Darmawan said that he had lost patience and would face a 'friend' kahyalan already disturbing life. Mira think if Darmawan also been affected by mental disorders. Mira asked to what do such deeds. If nonetheless met Darmawan what? Darmawan said that if he asks for it rough-skinned orange ghost priest should not interfere with his life. Because she lived here to heal his son, who often experience hallucinations. Darmawan ask for Myra to help him. Mira bersdia not because he is not psychic. He simply said that the ghosts exist only in human minds. It can only be combated with full courage and a steady concentration of mind. At night when about to depart kekuburan Darmawan lime, he found a very strange occurrence. Mala suddenly angry and asked that Darmawan do not disturb 'teman'nya. Darmawan still says that he will drive out Mala's friend if you keep offending. Suddenly the room objects that fly towards Darmawan. And Orange Purut tangible ghost without a head pastor comes from an old painting of the existing wall and attacked Darmawan. Darmawanpun fight with courage. Then a fight broke out between Darmawan against Hantu Jeruk Purut. Darmawan tried to fight with a concentration that is in front of just a hallucination. So that he can survive the attack Pastor Benedick. Darmanwan even managed to attack and asked for a priest without a head it should not interfere with his family. But the ghost priest was even more angry because of disturbing the peace of his life instead Darmawan. Ghost pastor came into the body and attack Mala Darmawan. Darmawan overwhelmed and nearly killed. Mira who see it will eventually help help Darmawan to persuade Mala to release Darmawan. Mala conscious and release Darmawan. So the ghost of lime out of the body Mala and the ghost go into the body and attack Mala Darmawan. What will happen next? How the fate of Mala? Rus
 





HANTU JERUK PERUT


 









Pemain :
Angie
Sheila Marcia
Samuel C. Heckenbucker
Sutradara :
Koya Pagayo
Penulis :
Ery Sofid

OLEH:
MOH SALEH SOUWAKIL


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNTIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA
2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

^_^